Oleh-oleh dari FreSh Care @FX, About Social Entrepreneurship

semalam tanggal 24 Juni 2009, bertempat di plaza FX yang menurut saya brilian banget arsitekturnya, digelar acara FreSh Care yang bertema “Social Entrepreneurship and Online Movement for Social Change”. Fresh Care kali ini membahas tentang apa itu Social Entrepreneurship dan apa yang bisa kita lakukan untuk juga menjadi Social Entrepreneur.

Untuk gambaran umum acara yang dilaksanakan (pembicara, dll) pembaca bisa mengklik tautan ini. Saya akan mencoba mereview kegiatan yang luar biasa memotivasi saya untuk berusaha semakin keras untuk menjadi seorang entrepereneur sejati yang nantinya akan mencapai social entrepreneur juga. Secara umum pengertian Social Entrepereneur adalah

Social entrepreneurship is the work of a social entrepreneur. A social entrepreneur is someone who recognizes a social problem and uses entrepreneurial principles to organize, create, and manage a venture to make social change

yang kira-kira berarti seorang social entrepereneur adalah orang yang menyadari dan tanggap akan masalah-masalah sosial yang ada di sekitarnya dan menggunakan prinsip-prinsip entrepreneur untuk membuat, mengorganisir, dan membiayai sebuah perubahan sosial ke arah yang lebih baik.

dalam pertemuan FreSh semalam ditunjukkan bahwa setiap orang dapat memenuhi panggilan sosial yang dimilikinya, setiap orang pasti memiliki panggilan sosial apapun bentuknya namun tinggal kita yang memutuskan apa yang bisa kita lakukan untuk memenuhi panggilan itu. Contoh yang menarik dan menginspirasi pada acara FreSh semalam adalah usaha yang dilakukan oleh Pandji, kebetulan beliau terpanggil hatinya oleh anak-anak yang menderita kanker dan beliau memutuskan untuk membantu anak-anak tersebut dengan skill yang dipunyainya yaitu musik rap. Dengan musik rap beliau menjual album yang setengah dari keuntunga penjualannya diberikan kepada anak-anak penderita kanker yang membutuhkan bantuan dana.

selain itu juga ada sebuah lembaga yang terbentuk karena terpanggil hatinya dengan kondisi budaya membaca di Indonesia yang cukup memprihatinkan, bukan semangat membaca yang menghilang dari bumi Indonesia melainkan minimnya ketersediaan buku yang menjadikan anak-anak Indonesia kehilangan kesempatan membaca yang bahkan sangat dibutuhkan dalam usia perkembangan mereka.

Inti yang ingin saya sampaikan di tulisan ini adalah, temukan panggilan hati pembaca sekalian, lalu bergeraklah dimulai dari hal terkecil yang bisa kita lakukan. dengan dimulainya pergerakan kecil tersebut InsyaAllah gerakan-gerakan lainnya juga akan menyusul dan pada saatnya nanti akan tergabung dan menjadi gerakan-gerakan besar yang akan membawa perubahan sosial yang mengubah kehidupan di Indonesia menjadi lebih baik.