Masih hangat di ingatan kita tentang Swine Flu atau Flu Babi yang sekarang sedang mewabah di negara beriklim subtropis sampai sedang, umumnya negara-negara barat. Bila Indonesia sempat dihebohkan dengan virus H5N1 (Flu burung) maka Flu Babi ini juga disebabkan oleh virus yang hampir mirip yaitu H1N1 yang merupakan nama virus yang menyebabkan penyakit ini.
tidak seperti rekannya, (H5N1), H1N1 ini penyebarannya lebih cepat namun daya rusaknya memang lebih rendah dari Flu Burung karena dari 1500 kasus di dunia hanya 150 yang berakhir dengan kehilangan nyawa (sumber kompas).
Dari beberapa sumber yang penulis baca, sebenarnya flu babi ini adalah gabungan dari virus flu yang biasa menjangkiti manusia dan virus Flu Burung, kedua virus ini bergabung di dalam tubuh babi yang dikhawatirkan dapat menghasilkan virus flu baru yang cepat penyebarannya dan juga memiliki daya rusak yang tinggi.
Flu Babi memang belum ditemukan kasusnya di Indonesia, namun sudah ada beberapa orang yang diperkirakan memiliki penyakit Flu Babi dan semua suspect tersebut merupakan warga negara asing (sumber). Dengan adanya kemampuan virus untuk menyusun ulang struktur dirinya, dikhawatirkan virus ini akan berkembang di Indonesia yang sekarang ini memiliki jumlah virus manusia yang banyak ditambah lagi virus flu burung yang juga masih bergentayangan khususnya di peternakan-peternakan unggas.
Tampaknya memang diperlukan peraturan khusus yang menyatakan jarak minimal lokasi peternakan babi dari tempat tinggal manusia maupun kandang unggas, agar peluang restrukturisasi virus dapat ditekan sekecil mungkin.