Assalamu’alaykum…
Beberapa kali saya mention di kelas-kelas offline yang diselenggarakan khusus untuk agen-agen bazarafra, bahwa jumlah total transaksi online di industri retail masih berjumlah sekitar 3-4% dari total keseluruhan transaksi retail yang ada di Indonesia.
Berdasarkan data tersebut, menurut saya paling tidak ada 3 hal yang perlu diketahui para pengusaha khususnya para pengusaha di level kecil dan menengah.
1. MASUK KE DUNIA ONLINE DENGAN STRATEGI YANG TEPAT
Masih sangat banyak orang-orang di Indonesia yang benar-benar baru melek dunia online, yang masih baru tahu bahwa kebutuhan-kebutuhan nya bisa didapatkan di internet, seperti baju anak, baju koko, kebutuhan ATK, dan lain-lain.
Keadaan ini menjadi peluang bagi para pebisnis level kecil dan menengah yang mungkin tadinya belum masuk dunia online untuk segera memasukinya dengan pengetahuan yang cukup agar bisa melakukannya dengan strategi yang tepat.
Maksudnya strategi yang tepat adalah menyesuaikan antara produk yang ditawarkan baik berupa barang atau jasa dengan target market dan perilakunya di dunia online.
Tidak semua barang cocok melakukan promosi dengan hanya satu cara atau strategi saja, harus disesuaikan dengan di mana target marketnya biasa berkumpul, dan bagaimana perilaku pembeliaannya, apakah sudah terbiasa bertransaksi secara online? Atau jangan-jangan justru belum terbiasa, dan ternyata baru sampai dengan level PDKT nya saja yang bisa dilakukan secara online.
Maka tentukan strategi yang efektif dan efisien saat beraktifitas di dunia online saat ini.
2. PENJUALAN OFFLINE MASIH YANG UTAMA
Bagi yang baru memulai usaha memang dunia online ini adalah sebuah solusi dalam pemasarannya, dikarenakan biaya yang lebih murah dibandingkan pemasaran offline dan dengan tools tertentu pemasaran online ini lebih terukur efeknya kepada penjualan.
Namun menurut saya, dalam fase dan ukuran bisnis tertentu (yang semakin besar), saat ini di Indonesia kita jangan sampai hanya konsentrasi di online saja, karena kenyataannya penjualan dari offline masih yang utama. Artinya kita jangan menutup sebelah mata dan dengan terburu-buru yakin dengan istilah “dunia offline sudah mati”.
Ingat nilai perdagangan retail offline masih lebih dari 96% dari nilai total retail di seluruh negeri ini.
Dan angka seperti itu kalau boleh saya mengira-ngira mungkin masih belum akan berubah jauh dalam 5-10 tahun ke depan, mengingat kondisi infrastruktur dan pemerintahan pusat yang belum ada perubahan signifikan dalam 10-15 tahun terakhir.
Karena untuk mendapatkan nilai perdagangan online yang besar di negera kepulauan seperti Indonesia, sangat erat kaitannya dengan infrastruktur jalan (logistik) dan kebijakan pemerintah pusat yang mengaturnya.
3. SINKRONISASI METODE ONLINE DAN OFFLINE
Bagi saya pribadi, berjualan secara online maupun offline adalah metode, Anda bisa memilih salah satunya, atau bahkan melakukan keduanya sekaligus.
Dalam tulisan ini akan saya tekankan, Anda harus ambil keduanya dan sinkronkan..!!
Jangan tinggalkan salah satu, karena menurut saya metode jualan offline adalah hidup kita saat ini, dan dunia online adalah masa depannya. Maka keduanya harus berjalan beriringan, agar Anda tetap bisa hidup saat ini, dan saat zaman mulai bergeser di masa depan nanti Anda pun tidak akan tertinggal.
Jadi mulai sekarang tingkatkan perhatian Anda kepada customer di dunia nyata, bertemulah, bicaralah, saling bertatap wajah dan terimalah masukan-masukan mereka. Kemudian di waktu yang sama susun rapih data-data mereka dalam database Anda, ikutilah aktifitas mereka dan saling terhubunglah Anda dengan mereka di dunia online.
Selamat menjelajahi dunia baru, dengan tetap menjalankan cara-cara lama dengan lebih efisien dan efektif, serta mulailah menggunakan cara-cara baru yang tetap terintegrasi dengan cara-cara lama, karena dunia memang sedang berubah, namun manusia tetaplah manusia, ia makhluk social yang tetap hidup dalam dunia nyata.