Saya mulai mengenal dunia jual-menjual sejak sekolah, produk pertama yang saya “jual” pertama kali adalah jasa penyewaan studio musik. Iya… Anda tidak salah baca, studio musik untuk latihan band musik, ada drumset, gitar, speaker, dan kabel yang menyertainya…
Ruang tamu di rumah saya berubah jadi studio musik, awalnya dibuat karena ibu saya khawatir saya punya grup band dan keluyuran latihan di luar yang entah akan ketemu siapa dan kala itu memang studio band identik dengan mabuk dan narkoba.
Singkat cerita, daripada ruangannya menganggur saat tidak saya gunakan untuk latihan bersama teman-teman, maka mulai disewakan… tidak susah memperkenalkan nya, saya hanya perlu bercerita apa saja yang ada di dalam studio dan rasa nikmatnya latihan di studio yang hampir setiap hari saya nikmati. Alhasil setiap hari “Doni Studio” tidak pernah sepi, bahkan yang menyewa perlu antri dan wajib menuliskan nama band dan pilihan waktu latihannya di papan “booking list” sebelum bisa menggunakan studio tersebut untuk latihan.
Saya tidak mau cerita lebih jauh tentang studio musik yang tinggal kenangan itu, saya justru ingin menceritakan pengalaman yang mengajari saya bahwa menjual apapun yang kita sendiri sudah merasakan manfaatnya, jauh lebih mudah dan nikmat.
pengalaman kedua berjualan barang yang saya sendiri sudah menikmatinya adalah saat saya berjualan nasi uduk saat duduk di bangku SMA, dalam waktu beberapa hari saja saya merasa cukup kewalahan membawa pesanan nasi uduk dari rumah menuju sekolahan karena begitu banyaknya pesanan dari teman-teman saya.
selain kedua pengalaman tersebut, ada juga beberapa pengalaman lain yang semakin meyakinkan saya bahwa ternyata menjual produk yang kita sendiri sudah merasakan manfaatnya akan jauh lebih mudah dan menyenangkan, ketimbang kita menjual produk yang kita sendiri belum merasakan manfaatnya.
Berdasarkan pengalaman-pengalaman tersebut saya bisa yakinkan kepada Anda bahwa paling tidak ada 5 kemudahan yang bisa Anda dapatkan saat menawarkan produk yang sudah Anda rasakan manfaatnya:
Daftar Isi Artikel ini:
1. Lebih Mudah Diceritakan
Storytelling atau bercerita adalah cara mempengaruhi yang paling ampuh, teknik storytelling ini sudah terbukti keampuhannya dalam mempengaruhi sejak ribuan tahun lalu dan masih ampuh hingga saat ini.
Ketika kita mencoba untuk menawarkan sebuah produk, pada intinya adalah kita sedang mencoba untuk mempengaruhi orang lain supaya mengambil keputusan untuk membeli produk yang sedang ditawarkan, dan hanya produk yang sudah kita rasakan sendiri manfaatnya lah yang paling mudah untuk kita ceritakan kepada orang lain.
2. Lebih Mudah Dibayangkan
Masih ingatkah Anda dengan cerita-cerita lawas pengantar tidur yang mungkin pernah orangtua Anda ceritakan saat sebelum tidur?
Atau berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk menertawai komika standup comedy favorit Anda saat dia sedang di atas panggung menceritakan kegelisahan yang dialaminya sehari-hari?
Dengan storytelling yang sederhana dan tulus, maka produk yang ditawarkan secara otomatis akan dengan sangat mudah dibayangkan manfaatnya oleh calon pembeli. Dan saat calon pembeli sudah mulai membayangkan benefit yang akan dia dapatkan, maka Anda sudah tidak jauh dari closing order.
3. Lebih Mudah Mempengaruhi
Seperti di poin satu yang sudah sedikit saya bahas, bahwa saat kita menceritakan sesuatu maka harapannya adalah orang yang kita ceritakan akan terpengaruh.
Secara otomatis ketika sesuatu mudah diceritakan, dan tanpa ada beban, maka orang yang menerima cerita akan lebih mudah terbawa masuk ke dalam cerita dan pada akhirnya di alam bawah sadarnya akan seirama dengan cerita yang didapat. Maka jangan lupa untuk selalu memasukkan Call to Action di akhir cerita Anda, sebutkan tindakan apa yang Anda inginkan dari pendengar cerita Anda selanjutnya?
4. Lebih Mudah Saat Closing
Salah satu tahapan penjualan yang paling tricky adalah saat closing, di tahap ini kita sebagai penjual sangat berharap bahwa calon pembeli sudah dalam kondisi siap mengambil keputusan untuk membeli produk yang sudah kita tawarkan sebelumnya.
Hanya orang-orang yang sudah memahami manfaat produk dan sudah dipengaruhi oleh Call to Action lah yang siap untuk mengambil keputusan dengan cepat dan sesuai dengan keinginan kita tentunya, yaitu membeli produk yang sedang kita kenalkan dan tawarkan kepada calon pembeli.
Bayangkan Anda sudah harus melakukan closing, tapi rupanya calon pembeli belum memahami manfaat produk sepenuhnya, dan semua dikarenakan Anda sendiri kurang yakin dengan produk yang Anda tawarkan karena belum pernah merasakan sendiri manfaatnya. JIka hal ini yang terjadi, maka closing hanya menjadi sebuah isapan jempol semata.
5. Lebih Mudah Dibagikan Ulang
Orang yang sudah membeli sesuatu atas dasar referensi orang lain, kemudian merasa puas atas produk yang dibeli tersebut, akan cenderung membagikan pengalamannya ke orang lain.
Mengapa seperti itu?
Karena kebanyakan orang yang merasa beruntung menemukan suatu hal atas pertolongan orang lain, cenderung akan mencoba membagikan pengalaman baiknya tersebut,
Dengan harapan ada orang lain yang bernasib sama dengannya, merasa beruntung telah bertemu dengan produk bagus dan bermanfaat, dan ia sadar keberuntungan itu perlu seseorang sebagai penghantarnya.
Maka rasakan sendiri dulu manfaat produk yang akan Anda jual untuk mendapatkan 5 kemudahan dalam berjualan tersebut.